Kabupaten Brebes
- Artikel ini mengenai Kabupaten Brebes. Untuk kota dengan nama yang sama yang menjadi pusat pemerintahan kabupaten ini, lihat
Lambang Kabupaten Brebes Moto: BERHIAS - Bersih, Hijau, Indah, Aman, Sehat MANGESTHI WICARA EBAHING PRAJA Julukan: Kota Bawang, Kota Telor Asin, Bombay van Java |
|
Peta lokasi Kabupaten Brebes Koordinat: 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48" Lintang Selatan |
|
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Brebes |
Pemerintahan | |
- Bupati | Hj. Idza Priyanti, A.Md., S.E. |
- Wakil Bupati | Narjo |
- DAU | Rp. 1.098.999.510.000.-(2013)[1] |
Luas | 1.657,73 km2 |
Populasi | |
- Total | 1.742.511 jiwa |
- Kepadatan | 1.051,14 jiwa/km2 |
Demografi | |
- Suku bangsa | Jawa Sunda China Minang Batak |
- Bahasa | Indonesia Jawa Sunda Banyumasan Penginyongan Ngapak |
- Kode area telepon | 0283 (Brebes Utara) 0289 (Brebes Selatan) |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 17 |
- Kelurahan | 5 |
- Desa | 292 |
- Flora resmi | Bawang Merah Bima |
- Fauna resmi | Sapi Jabres |
- Situs web | www.brebeskab.go.id |
Daftar isi
- 1 Sejarah
- 2 Geografi
- 3 Pemerintahan
- 4 Transportasi
- 5 Perekonomian
- 6 Sarana kesehatan
- 7 Sarana Pendidikan di Brebes
- 8 Lihat pula
- 9 Pariwisata
- 10 Wisata Kuliner dan Makanan Khas
- 11 Seni dan Budaya
- 12 Tokoh terkenal
- 13 Legenda dan Cerita Rakyat
- 14 Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa
- 15 Alamat instansi
- 16 Beberapa proyek besar yang sedang dilaksanakan
- 17 Referensi
- 18 Pranala luar
Sejarah
Ada beberapa pendapat mengenai asal - usul nama Brebes yang di antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.
Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.
Geografi
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda
dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan
bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda.
Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.
Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda
yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali
pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan
Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah.
Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya
merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan.
Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk
pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura,
perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Karakteristik Wilayah Pantai
Pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar
dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut
(prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali),
pantai teluk (
Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat
perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami
perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai
lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (
Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar
muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk
pengembangan konservasi tanaman bakau ( mangrove
) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan,
sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal
sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan
menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai
kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai,
sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih
kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara
gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur
tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir
pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang
meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi
masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang
produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat
rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan
manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun
non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti
yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam
usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa
mendatang.
Nama-nama Sungai
Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara ( daerah hilir ) menuju ke Laut Jawa yaitu :- Sungai Kaligangsa
- Sungai Pemali
- Sungai Balaikambang
- Sungai Luwungmalang
- Sungai Bangsri
- Sungai Pakijangan
- Sungai Kluwut
- Sungai Babakan
- Sungai Buntiris
- Sungai Kebuyutan
- Sungai Sinung
- Sungai Tanjung
- Sungai Bancang
- Sungai Cisanggarung
- Sungai Cikeruh
- Sungai Erang
- Sungai Pedes
- Sungai Ciegelagah
- Sungai Cigunung
- Sungai Cilakart
- Sungai Ciraja
- Sungai Cigunung
- Sungai Rambatan
Pemerintahan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
- Sekretariat Daerah
- Sekretariat DPRD
- Badan Perencana Pembangunan Daerah
- Inspektorat Daerah
- Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
- Badan Kepegawaian Daerah
- Dinas Pendidikan
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Dinas Perikanan dan Kelautan
- Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Dinas Peternakan
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
- Dinas Perhubungan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
- Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
- Kantor Informasi dan Kehumasan
- Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
- Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Dinas Koperasi dan UKM
- Kantor Lingkungan Hidup
Daftar Bupati Brebes dan Wakil Bupati Brebes yang Pernah Menjabat
Bupati Brebes | |
---|---|
BERHIAS - Bersih, Hijau, Aman, Sehat |
|
Kediaman resmi | Pendopo Kabupaten Brebes |
Menjabat selama | 5 Tahun |
Pemegang pertama | Tumenggung Arya Suralaya |
Dibentuk | 18 Januari 1678 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar